Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, menyoroti minimnya dampak positif investasi di Kabupaten Pohuwato terhadap lapangan kerja bagi putra-putri daerah. Hal ini disampaikannya usai menggelar rapat khusus terkait LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) bersama sejumlah pimpinan OPD pada Selasa (23/04/2024).
“Hasil pembahasan tadi, kehadiran investasi belum berpengaruh signifikan terhadap penurunan angka kemiskinan. Ini harus diurai,” ungkap Nasir.
Menurutnya, kehadiran investasi seharusnya memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Pohuwato, termasuk di dalamnya angka kemiskinan dan pengangguran.
“Di laporan terakhir itu menunjukkan, angka pengangguran terbuka kita (Pohuwato) itu naik tiga persen (3%). Idealnya, dengan kehadiran proyek-proyek (investasi) raksasa ini, angka pengangguran ini kalaupun dia tidak menurun, minimal stagnan. Tapi, hasil rilis BPS mengalami peningkatan 3 persen,” jelasnya.
Nasir menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Perda terkait tenaga kerja, di mana 60 persen serapan tenaga kerja diprioritaskan untuk tenaga kerja lokal, dan 40 persen dari luar Pohuwato.
“Jangan sampai, isu tenaga kerja ini hanya jadi Lip Service atau buah bibir semata. Perda yang sudah kita sepakati terkait tenaga kerja adalah 60-40,” tegasnya.
“Meminta agar narasi terkait dampak positif investasi di Pohuwato tidak hanya sebatas slogan atau janji semata, melainkan diimplementasikan secara nyata dan terukur,” pungkasnya. (Dandi)