Plt. Camat Duhiadaa Tinjau Langsung Pengerukan Saluran Irigasi

Daripohuwato.id – Plt. Camat Duhiadaa, Burhan Inaku Moputi, menunjukkan komitmen kuat terhadap penanganan persoalan infrastruktur pertanian dengan turun langsung ke lapangan untuk memantau proses pengerukan sedimentasi pada saluran irigasi di wilayah Kecamatan Duhiadaa.

Langkah ini merupakan respons cepat atas keluhan masyarakat, khususnya para petani, yang selama ini terdampak oleh pendangkalan saluran irigasi. Pendangkalan tersebut telah menghambat aliran air ke lahan pertanian dan menyebabkan kerugian besar, terutama di Desa Bulili yang menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah.

Bacaan Lainnya

“Proses penggarukan yang saat ini tengah berlangsung dimulai dari Desa Bulili, karena wilayah ini mengalami dampak paling signifikan akibat sedimentasi. Saluran irigasi tersier maupun sekunder di desa ini tertutup endapan, sehingga para petani tidak dapat menanam selama dua musim tanam berturut-turut,” jelas Camat Burhan.

“Kegiatan ini akan terus dilanjutkan secara bertahap ke desa-desa lain yang juga mengalami permasalahan serupa. Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap sinergi antara berbagai pihak yang telah memungkinkan percepatan penanganan ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bulili, Muhtar Lopuo, menyambut baik dan mengapresiasi gerak cepat pemerintah dalam merespons keluhan petani. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian, pihak perusahaan PT PGP, Camat Duhiadaa, dan pemerintah desa Bulili telah menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat.

“Alhamdulillah, permasalahan sedimentasi yang selama ini dikeluhkan petani mulai teratasi. Saat ini proses penggarukan telah berjalan, dan para petani sudah bisa kembali menggarap sawah mereka untuk musim tanam bulan ini,” ungkap Muhtar.

Muhtar juga menyampaikan ucapan terima kasih mewakili para petani kepada Bupati Pohuwato atas perhatian khusus yang diberikan terhadap persoalan ini.

“Harapan kami, upaya ini dapat berkelanjutan. Jangan sampai permasalahan sedimentasi kembali mengganggu produktivitas pertanian masyarakat. Ini sangat penting demi menjaga ketahanan pangan di wilayah kami,” pungkasnya. (Dandi)

Pos terkait