Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Desa Bulili, Kecamatan Duhiadaa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, belum terealisasi sepenuhnya. Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
“Dari beberapa bulan sebelum akhir tahun, kami menunggu realisasi pekerjaaan Penerangan Jalan Umum (PJU) hingga kini kami menunggu, tapi belum juga di laksanakan,” ucap warga tersebut kepada awak media ini, Minggu (31/12/2023).
“Bukan cuma PJU, pengadaan alat tangkap nelayan dan bibit rica saja sampai dengan sekarang belum juga ada informasi dari Pelaksana Kegiatan (PK) kapan akan di realisasikan,” sambungnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, anggaran APBDes Desa Bulili tahun anggaran 2023 tersebut, dialokasikan untuk berbagai kegiatan, di antaranya: Pengadaan alat tangkap nelayan sebesar Rp40 juta, Pengadaan bibit rica sebesar Rp10 juta, Pembangunan penerangan jalan umum (PJU) listrik sebesar Rp125 juta dan Rehabilitasi rumah sebesar Rp30 juta
Penyerapan Anggaran APBDes Desa Bulili telah dicairkan setelah Idul Adha 1444 Hijriah. Namun, hingga akhir tahun 2023, beberapa kegiatan tersebut belum terealisasi.
Warga berharap agar pemerintah desa segera merealisasikan anggaran APBDes tersebut agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Saat dikonfirmasi Kepala Desa Bulili, Muhtar Lopuo, ia mengatakan bahwa, anggaran dari daerah yang digunakan untuk mendanai beberapa kegiatan tidak dicairkan.
“Anggaran dari daerah tidak dicairkan karena tidak tahu hampir semua desa bagitu, jadi ada yang torang danai dengan anggaran DDS kegiatan itu,” ucap Muhtar saat di konfirmasi melalui telpon seluler, Selasa (02/01/2024).
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berupaya mencari pinjaman di luar untuk mendanai kegiatan yang tidak dicairkan. Namun, ada sebagian kegiatan yang telah ditransfer ke toko.
“Samua bahan sudah, kemarin pihak PLN so survei lokasi, mereka suruh tebang pohon, torang berupaya tebang pohon serta s ta tebang pohon mereka bagian teknis itu masi ada kegiatan, ada perbaikan instalansi tidak tau drang bilang kamari di mana, sedangkan upah pemasangan torang so kase sebagian, mereka kan minta sebagian upah untuk tanda jadi, baru saya konfirmasi kemarin dorang bilang dorang masi ada cuti,” jelasnya.
Terkait pengadaan alat tangkap nelayan, ia mengatakan bahwa sebagian alat tangkap nelayan telah dipesan di toko.
“Nelayan ini kan berbagai macam alat tangkap yang dorang minta sedangkan di RAB itu satu. Saya kase kumpul dorang nelayan apa saja yang mereka minta baru saya sediakan dengan pihak toko,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berharap agar anggaran dari daerah dicairkannya pada akhir Desember 2023. Namun, hingga saat ini anggaran tersebut tak kunjung di cairkan.
“Torang berharap cair kamari akhir Desember kemarin, cuman tidak cair kamari torang punya, torang so tanggulangi kegiatan yang tidak cair depe anggaran kan torang s beken depe kegiatan,” katanya.
“Ini kan so hangus bagini tidak mungkin daerah mo ganti kamari dana yang tidak di cairkan, kalau so jadi silpa lebih bagus torang bisa mo tarik, ini saya so bilang, saya punya PK bagaimana depe cara torang adakan ini, ini kan resiko li torang karna sudah di bahas,” ungkapnya. (Dandi)