Daripohuwato.id – Sejumlah anggota dan pimpinan DPRD Kabupaten Pohuwato melakukan kunjungan lapangan ke area pertambangan Pani Gold Project di Gunung Pani, Rabu (9/4/2024), untuk meninjau langsung perkembangan konstruksi fasilitas pengolahan serta infrastruktur pendukung lainnya.
Rombongan legislatif yang dipimpin oleh Ketua DPRD Beni Nento dan Wakil Ketua Delpan Yanjo tersebut turut didampingi oleh Camat Buntulia, Saiful Hunta, serta Kepala Desa Hulawa, Erna Giasi. Mereka menyaksikan secara langsung aktivitas di lokasi proyek, termasuk lalu lalang alat berat seperti excavator, bulldozer, dan truk ADT (Articulated Dump Truck).
Dalam kunjungan tersebut, para anggota DPRD mendapat pemaparan dari pihak manajemen Pani Gold Project mengenai progres proyek dan komitmen terhadap keselamatan kerja. Mining Manager Pani Gold Project, David Littik, menegaskan bahwa perusahaan beroperasi sesuai ketentuan perundang-undangan dengan mengutamakan keselamatan.
“Hanya pihak yang berwenang yang diperbolehkan melintas di area proyek. Hal ini untuk mencegah dan meminimalisir risiko kecelakaan,” ujar David.
Sebagai pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) dan PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) yang tergabung dalam Pani Gold Project wajib menjalankan regulasi, termasuk penerapan aturan keselamatan kerja atau golden rules guna mencapai target Zero LTI (Lost Time Injury).
Kunjungan ini juga bertujuan menanggapi keluhan masyarakat yang ingin melintas di area tambang. DPRD ingin memastikan bahwa alasan pembatasan akses benar-benar berkaitan dengan faktor keselamatan, mengingat aktivitas alat berat di area tersebut berisiko tinggi.
Sebelum menuju area proyek, rombongan berkumpul di Pospolsubsektor Buntulia di Jalan Bypass KM 9, kemudian melanjutkan perjalanan ke Simpang KUD Lama, salah satu titik penting aktivitas tambang. Di lokasi tersebut, para anggota DPRD menyaksikan langsung potensi bahaya seperti hilir-mudik kendaraan berat dan kemungkinan jatuhnya material dari tebing.
Ketua DPRD Beni Nento dalam kunjungan itu sempat menanyakan kemungkinan adanya akses bagi para penambang rakyat ke Simpang KUD agar mereka tetap bisa beraktivitas.
Sementara itu, Ketua Komisi III Nasir Giasi menyoroti opsi jalur alternatif bagi penambang, meskipun hal tersebut perlu dibahas lebih lanjut di tingkat legislatif dan eksekutif karena terkait dengan kawasan cagar alam.
Selain itu, para anggota DPRD juga meninjau sejumlah lubang bekas galian penambang tradisional. Mereka menyoroti potensi kolam-kolam tersebut menjadi sarang nyamuk pembawa malaria, sehingga perlu penanganan lebih lanjut.
Turut serta dalam kunjungan ini anggota DPRD lainnya, yakni Otan Mamu, Iwan Abay, Muhammad Rizky Alhasni, Febrianto Mardain, Muhammad Afif, Suprapto Monoarfa, Wawan Wakiden, Darwin Situngkir, dan Yuliyani Rumampuk. (Dandi)