Diabaikan Program Sosial, Warga Desa Palopo Ini Bertahan di Rumah Rawan Banjir

Daripohuwato.id – Program bantuan sosial pemerintah yang bertujuan meringankan beban masyarakat kurang mampu tampaknya belum sepenuhnya tepat sasaran. Hal ini dirasakan pasangan suami istri Husain Tangahu (51) dan Hadija Gani (52), warga Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato.

Sejak menetap di desa tersebut pada 2010, pasangan ini mengaku baru sekali menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT), yakni pada tahun 2023.

Bacaan Lainnya

“Hanya tahun 2023, setelah itu tidak dapat lagi. Katanya digilir, jadi diberikan ke orang lain. Sampai sekarang tidak ada kabar lagi,” ujar Hadija saat ditemui, Kamis (1/5/2025).

Untuk mencukupi kebutuhan hidup, Husain bekerja serabutan, sementara Hadija menjual kue di warung sekitar rumah. Kondisi tempat tinggal mereka sangat memprihatinkan. Saat musim hujan, air kerap masuk ke dalam rumah hingga membuat mereka harus tidur di atas genangan air, dengan ancaman penyakit seperti demam berdarah yang terus mengintai.

Hadija menuturkan, pemerintah desa telah dua kali melakukan pendataan dan menjanjikan bantuan perbaikan rumah. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut.

“Kalau hujan sedikit saja, air langsung masuk. Sudah dua kali didata, waktu puasa tahun kemarin dan puasa tahun ini. Tapi belum juga ada realisasi,” keluhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Palopo, Agus Hulubangga, membenarkan bahwa nama Husain dan Hadija sudah tidak masuk dalam daftar penerima BLT. Menurutnya, penentuan penerima dilakukan melalui musyawarah bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perangkat desa lainnya.

“Setiap tahun BLT dibahas bersama BPD dan kepala dusun. Kita verifikasi sesuai kuota. Kalau tidak masuk, berarti sudah digantikan dengan nama lain,” jelasnya.

Meski demikian, Agus berjanji akan mengecek kembali nama Husain Tangahu dalam daftar bantuan. Ia juga menyebut bahwa usulan bantuan rumah sudah diajukan ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Gorontalo.

“Pihak Perkim sudah turun melakukan verifikasi. Katanya programnya akan berjalan di tahun 2024, tapi sampai sekarang belum ada realisasi juga,” tutup Agus.

Pos terkait