Daripohuwato.id – Masyarakat Mengeluhkan keberadaan polisi tidur yang terlalu berdekatan. Keluhan ini telah menyebar luas di media sosial dan mendapat perhatian serius dari Pemerintah Desa Pohuwato Timur, Kecamatan Marisa.
Sekretaris Desa Pohuwato Timur, Bayu Abdullah, menanggapi keluhan tersebut. Menurutnya, pihak Pemerintah Desa bukan tidak mau menindaklanjuti permintaan masyarakat untuk menghilangkan polisi tidur itu, tetapi ada pertimbangan terkait keselamatan.
“Jika polisi tidur tersebut dihilangkan dan terjadi kecelakaan lalu lintas, siapa yang akan bertanggung jawab? Sudah pasti pihak Pemerintah Desa yang akan disalahkan,” jelas Bayu Abdullah, kepada awak media melalui pesan watsaap, Senin (23/09/2024).
Polisi tidur tersebut memang dibangun atas dasar kekhawatiran masyarakat, mengingat tingginya tingkat kepadatan penduduk di desa tersebut. Salah satu warga mengungkapkan bahwa keberadaan polisi tidur sangat penting, terutama untuk menjaga keselamatan anak-anak yang sering bermain di sekitar jalan.
“Penduduk di sini sudah semakin padat, dan anak-anak sering bermain di jalan. Selain itu, kawasan wisata Pohon Cinta yang dekat dengan pemukiman masyarakat sering menjadi tempat keramaian, terutama saat pengunjung yang telah mengonsumsi minuman keras berkendara dengan kecepatan tinggi,” ungkap salah satu warga.
Menurut warga, keberadaan polisi tidur membantu mengendalikan laju kendaraan, terutama di sekitar kawasan wisata yang sering dipadati pengunjung. Namun, mereka juga berharap Pemerintah Desa dapat meninjau ulang jarak antar polisi tidur agar tidak mengganggu kenyamanan pengguna jalan, tetapi tetap menjamin keamanan bagi penduduk sekitar.
Pemerintah Desa Pohuwato Timur berjanji akan mengkaji kembali masalah ini dan melakukan evaluasi, untuk mencari solusi terbaik yang dapat menyeimbangkan kebutuhan keamanan dan kenyamanan masyarakat. (Dandi)