Kondisi memprihatinkan terlihat di Sekolah SMP Negeri 1 Wanggarasi, Kecamatan Wanggarasi, Kabupaten Pohuwato. Sejak 4 tahun terakhir, halaman sekolah digenangi air dan sejumlah ruang kelas mengalami kerusakan.
Sekolah yang menampung 86 siswa ini sudah sering didatangi oleh pemerintah provinsi dan kabupaten, serta DPRD Pohuwato, namun belum ada penanganan berarti.
Kepala sekolah, Rahman Banteng, mengatakan bahwa pihak sekolah sudah mengajukan proposal bantuan ke Pemda Pohuwato di tahun 2022, namun belum ada tindak lanjut.
“Kondisi ini sudah 4 tahun. Tahun 2022, dari provinsi sudah turun, difoto-foto bahkan ada drone juga. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda penanganan,” tutur Rahman.
Genangan air dan kerusakan ruang kelas membuat pihak sekolah was-was, terutama di musim hujan. 3 dari 8 ruang kelas mengalami kerusakan di bagian atap, dan menimbulkan ancaman penyakit.
“Jujur kami selalu was-was, apa lagi kalau musim hujan, selain genangan air, sejumlah kelas itu bagian atap di dek nya sudah rusak. Belum lagi ancaman penyakit yang timbul dari genangan air. Tapi mau tidak mau pak, aktivitas sekolah harus terus berjalan. Dengan segala keterbatasan yang ada, Alhamdulillah siswa kami tetap semangat,” bebernya.
“Upaya penimbunan genangan air dengan dana pribadi dan bantuan saluran pembuangan dari Pemdes Wanggarasi Timur dirasa belum cukup. Sekolah berharap agar pemerintah dapat segera memperhatikan kondisi sekolah,” pungkasnya. (Dandi)