Penuhi permintaan keluarga, Syarif Mbuinga didampingi isrti, Jeanette Puspa Dewi Kilapong, melepas rindu dengan silaturahmi ke keluarga di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut).
Tentu saja, pertemuan mereka diwarnai dengan suasana penuh haru. Terlihat beberapa ibu-ibu memeluk Pasisa (sapaan akrab Syarif Mbuinga) sembari meneteskan air mata. Layaknya menyambut saudara yang terpisah puluhan tahun, keluarga lain yang mendapat informasi kehadiran Syarif dengan antusias datang melihat langsung.
Tak tanggung-tanggung, bahkan ada diantara mereka yang rela naik bentor (angkutan umum mirip becak) agar tidak ketinggalan momen melihat Syarif sebab, jarak rumah mereka lumayan jauh dari tempat Syarif berkunjung.
“Nanawa’u, mololo da’a ami. Toduwolo masopo mai de bele,” ujar ibu paru baya yang tidak lain merupakan saudara sepupu Syarif Mbuinga sambil memeluk Syarif, Sabtu (31/12/2023).
Ternyata, bukan saja keluarga, informasi kedatangan mantan Bupati Pohuwato 2 periode tersebut sampai ke telinga sahabat lamanya yang berada di Kecamatan Gentuma dan Atinggola. Lewat komunikasi telepon, mereka mengundang Syarif.
Setelah lebih kurang 4 jam melepas rindu dengan keluarga, Syarif putuskan untuk penuhi permintaan sabahat. Terasa spesial, perjalanan Syarif menuju Gentuma dan Atinggola di dampingi Wakil Ketua II, DPRD Gorut, Hamzah Sidik Djibran.
Sesampainya di Gentuma, sudah ada beberapa teman lama yang menunggu. Suasana terasa hangat manakala sahabat lama ini saling berbalas guyonan.
“Ana dengar Pasisa mo maju DPD-RI?. Apa yang bisa ana bantu untuk Pasisa ini,” ujar Sahabat Syarif dengan nada bercandanya.
“Saya kesini atas dasar persahabatan. Tanggalkan dulu soal maju DPR-RI. Kalau bicara itu kesannya saya so kampanye,” balas Syarif diikuti suara tertawa semuanya.
Perjalanan Syarif kemudian berlanjut ke Kecamatan Atinggola. Disana, suasananya mirip seperti sebelumnya. Hanya saja, pada momen itu, ada beberapa masyarakat yang datang ingin melihat langsung sosok Syarif Mbuinga.
“Ternyata depe asli begini. Selama ini torang cuma jaga liat di stiker-stiker yang ta tempel,” tutur mereka. Hari sudah mulai gelap saat Syarif putuskan untuk balik ke kediaman di Limboto. Karena medan yang cukup jauh dan menyita waktu, Ia putuskan untuk tutup perjalanan 2023 di Kabupaten Gorontalo Utara. (Dandi)